Pernahkah satu kali saat anda mengadakan perjalanan atau travel ke sebuah tempat menemukan nuansa berbeda. Anda seolah berada di dunia lain, dan rasanya tak ingin terseret kembali ke dunia nyata! Yup, jika anda belum pernah merasakan sensasi demikian, saran saya, berenanglah bersama sekelompok ubur-ubur di kedalaman Danau Kakaban, bermainlah bersama mereka. Dijamin, suasana damai, tenang, tenteram, adem dan suasana nyaman lainnya nempel dihati, seakan tak ingin dilepaskan lagi.
Pulau Kakaban, dimana ubur-ubur tersebut menetap, merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah dan merupakan salah satu warisan dunia (World Heritage). Pulau paling pas sebagai destinasi melepas lelah dari rutinitas pekerjaaan. Pulau ini paling tepat untuk melupakan gedung-gedung pencakar langit, jalanan yang macet dan tekanan boss di kantor serta dateline pekerjaan yang membuat stress. Asyiknya lagi, ubur-ubur di sini tidak ada yang rese karena mereka telah kehilangan kemampuan menyengatnya. Lho kok bisa ya?
Nah di Danau Kakaban, anda tak perlu waspada. Ubur-ubur disini berbeda, tidak ada sea wasp, nama yang disematkan pada ubur-ubur kotak Australia yang paling mematikan. Terperangkap selama ribuan tahun di sebuah danau yang dikepung hutan mangrove menjadikan ubur-ubur di Danau Kakaban berevolusi, mengubah sifat dan kebiasaannya. Tak lagi membuat mereka memiliki insting menembakkan racun dari tentakel berupa sengatan nematocysts yang mengeluarkan zat penyengat venom yang sedikitnya bisa membuat kulit kemerahan dan nyeri.
Ceritanya, dulunya air laut di dalam danau yang terperangkap, mengalami pencampuran dengan air hujan dan air tanah. Air payau itu turut berkonstribusi menciptakan habitat unik. Ubur-ubur yang terperangkap di danau ini, tidak memiliki predator alami, sehingga tidak lagi membutuhkan racun sebagai pertahanan diri.
Adaptasi ini juga pada ukuran tubuh. Misalnya saja ubur-ubur kotak, yang tadinya merupakan salah satu makhluk paling mematikan di dunia, selain kehilangan sengatannya, ukurannya juga menyusut hampir sepertiga. Ada pula jenis ubur-ubur unik yakni cassiopeia yang berenang terbalik, tentakel yang biasa ke bawah kali ini ke arah permukaan. Tujuannya agar bisa beradaptasi terhadap sinar matahari langsung pada tentakelnya, yang kerap tertutup ganggang.
Saat snorkeling bersama mereka, rasanya kita dipertemukan dengan makluk Tuhan sangat manis, lembut, dan baik hati. Berenang bersama membuat kita seolah berada di dunia lain, saling bermain dan kita sangat berhati-hati agar tak melukai mereka. Untuk itulah kita diminta tidak menggunakan kaki katak saat menyelam, dan kita tak rela menangkap ubur-ubur ini, apalagi membawanya pulang.
Tentu saja Danau Kakaban bukan satu-satunya danau yang menawarkan fenomena ajaib seperti ini. Ada beberapa lokasi yang sama di Indonesia. Jellyfish tidak menyengat lainnya terdapat di Togean di Sulawesi Tengah, atau tepatnya di Danau Mariona, Katupat, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tenga. Kemudian ubur-ubur tidak menyengat lainnya ada di Kepulauan Misool, Rasa Ampat, Papua Barat dan Pulau Landu, Nusa Tenggara Timur. Konon untuk menuju tempat tersebut diperlukan trekking terlebih dahulu.
Dibanding lokasi lainnya, menurut saya, Pulau Kakaban seluas 774,2 hektar memiliki keunggulan tersendiri, yakni :
1. Terdapat biota laut yang menjadi unggulan Danau Kakaban, yakni spesies ubur-ubur Cassiopeia ornata yang menjadi trade mark Pulau Kakaban. Selain hilangnya kemampuan menyengat, terdapat kebiasaaan unik Cassiopeia yakni cara berenangnya yang terbalik, dengan menghadapkan tentakel ke atas. Kemudian terdapat pula ubur-ubur berbadan bening layaknya piring kaca (Aurelia aurita) dan beberapa jenis lainnya yakni Tripedalia cystophora, ukurannya tampak jauh lebih mungil seukuran ujung jari telunjuk.
2. Memasuki Pulau Kakaban pengunjung akan dimanja dengan rimbunnya pepohonan di sekitar. Dermaga kecilmenyambut wisatawanmenuntun perjalanan meniti tangga kayu yang terbuat dari kayu ulin yang menanjak, kemudian menurun berjarak 300 meter. Kiri kanan tangga tampak kepungan rerimbunan pohon bakau (Rhizophora sp) diselingi pohon tropis lain yang menjulang tinggi membentuk hutan mangrove. Setelahnya, bertemulah anda dengan danau indah di balik bukit. Wah rasanya surprised bisa sampai disini!
3. Pulau Kakaban, yang memiliki danau ubur-ubur terbesar di dunia ini, ternyata bentuknyamenyerupai angka “9”, pada bagian yang melingkar di sebelah utaranya,merupakan atol atau batu karang berbentuk cincin. Di dalamnya terbentuk laguna inilah yang dinamai penduduk setempat sebagai Danau Kakaban. Kata ‘Kakaban’ sendiri, berasal dari bahasa lokal yang artinya “pelukan” konon terinspirasi dari cara pulau memeluk danau di tengahnya ini. So sweet ya!
4. Keunggulan lain dari Pulau Kakaban, wisatawan bisa sekalian berwisata ke kepulauan lainnya, dan mendapati hal lain yang uniknya berbeda, misalnya Pulau Sangalaki tempat kerajaan ikan Pari dan konservasi penyu atau Pulau Maratua yang juga sebagai rumah yang nyaman bagi ikan Pari juga habitat bagi penyu hijau terbesar, itulah sebabnya Maratua dijuluki sebagai Turtle Capital of Indonesia.
5. Akses ke Pulau Kakaban sangat mudah. Hanya butuh 40 menit dari Pulau Derawan atau 15 menit dari pulau Sangalaki. Tentu saja sebelumnya, harus mendarat terlebih dahulu di Bandara Kalimarau Kabupaten Berau, kemudian dilanjutkan lewat darat ke Tanjung Batu dan menyeberang ke Pulau Derawanmenggunakan speadboat. Namun perjalanannya mengasyikan kok.
6. Nah ini dia keunggulan yang membuat kita berdecak kagum. Pada sisi luar Pulau Kakaban terdapat tebing yang tinggi dan curam yang langsung masuk ke laut, disini terdapat terumbu karangyang luar biasa indah. Gua-gua dan lorong-lorongnya, merupakan surga bagi para penyelam. Dunia penyelam telah mengenal beberapa titik penyelaman dengan berbagai variasi disekitar Pulau Kakaban, sebut saja : Barracuda Point, The Drift, Cabbage Patch, The Wall, Blue Light Cave, The Plateau, Rainbow Run, Diver’s Delight dan The North Face.
Wah, keren bukan? Itulah sebabnya jika searching di google dengan kata kunci ubur-ubur yang tidak menyengat, Danau Kakaban menempati urutan pertama. Wajar saja kerena keunggulannya tadi. Nah, tunggu apa lagi, segera wisata ke Pulau Kakaban. Kisahkan kepada seluruh dunia, tak ada tempat yang menarik, eksotis dengan sensasi luar biasa yang jarang ada di seluruh dunia, hanya ada di Danau Kakaban dengan ubur-ubur uniknya.
Tinggalkan komentar