Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Januari, 2013

bannerkontes_zps44b67166

Batik bukan hanya sekadar seni lukis malam yang ditorehkan canting pada selembar kain, namun lebih dari itu. Banyak jejak bisa digali dari sehelai kain batik, corak dan variasinya mengandung filosofi dan kisah budaya masing-masing daerah. Dan sekarang mulai 2 Oktober 2009, sejak batik ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia, mengenakan batik menjadi kebanggaan tersendiri.

Nasionalisme kian terpancar saat “berbatik”.

KERENNYA BATIK KALTIM
Aku dan sahabatku mengenakan batik ampiek Kaltim

Batik Kalimantan keren ya? Ternyata batik tidak hanya ada di Jawa, di tokomu ada ngga menjual batik seperti ini?” Itu komentar salah satu teman facebookku yang kebetulan berbeda kota denganku, ia membagikan tautan gambar di atas kepada temannya yang mempunyai toko batik. Senangnya saat tautanku dishare. Bagaimana tidak, batik selama ini identik dengan budaya Jawa, hanya eksis di pulau Jawa. Kami di Kalimantan rasanya sangat jauh tertinggal.

1009712_df9df5c0-d4e6-11e1-821e-3b10de765184Semangat berbatik Kaltimpun kian tumbuh saat banyak orang bertanya-tanya tentang batik Kaltim. Ternyata batik Kaltim yang sering kami kenakan, cukup memikat teman-teman di luar Kalimantan. Maka kian bertambahlah semangat aku dan teman-teman untuk mensosialisasikan batik Kaltim.

Batik Kaltim disebut juga batik “ampiek”. Seperti batik pada umumnya batik inipun berdasar bahan katun hingga sutra. Yang paling menonjol dari batik ampiek adalah motifnya yang khas, 1009704_870ff4bc-d4e6-11e1-9389-640dde765184 - Copyseperti ukiran dayak. Sekarang batik Kaltim sudah berkembang pesat, tidak hanya dikenakan pada acara resmi, batik ampiekpun mulai didesain mengikuti perkembangan jaman. Tidak hanya untuk busana kerja tetapi telah merambah busana pesta, dengan asesoris yang menarik.

INDONESIA SURGANYA BATIK

Setiap batik di negeri ini mempunyai ciri, warna khas, ragam motif dan filosofi tersendiri. Sebut saja batik Solo yang memiliki warna dominan cokelat soga kekuningan. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan kebanyakan menggunakan soga Jawa yang sudah terkenal sejak dahulu. Pola yang terkenal antara lain “Sidomukti” dan “Sidoluruh”. Banyaknya sentra kain batik di kota Solo menjadikan kota ini dijuluki sebagai salah satu tempat wisata belanja kain batik terkenal di Indonesia. Yang paling tersohor antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan dan kawasan Kampung Wisata Batik Kauman.

Batik Yogjakartapun tak kalah menariknya. Warna batik tradisional Yogjakarta didominasi warna biru-hitam, serta soga cokelat dan putih. Karakter motif batik Yogya adalah tegas, formal, sedikit kaku, dan patuh pada pakem. Konon, karakter ini berhubungan dengan keraton Yogya yang anti-kolonial.

Motif batik Jlamprang, batik Encim, Klangenan dan batik Hokokai adalah motif yang ada pada batik Pekalongan. Motif Batiknya sedikit banyak dipengaruhi pembauran masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah, dengan berbagai bangsa seperti Cina, Belanda, Arab, India, Melayu, dan Jepang. Beberapa jenis motif batik yang dipengaruhi berbagai negara itu kemudian dikenal sebagai identitas batik Pekalongan. Berbeda dengan batik Solo dan Yogyakarta, batik Pekalongan terlihat lebih dinamis dikarenakan permainan motif yang lebih bebas.

Motif batik Madura terkenal dengan warnanya yang cukup mencolok. Selain warna kuning, merah atau hijau, batik Madura juga memiliki perbendaharaan motif yang beragam. Misalnya, pucuk tombak, belah ketupat, dan rajut. Bahkan, ada sejumlah motif mengangkat aneka flora dan fauna yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Lain lagi batik Aceh. Negeri serambi mekah ini menonjolkan motif yang menampilkan unsur alam seperti merah, hijau, kuning, dan merah muda yang menjadi ciri khasnya. Adapun batik Semarang pada umumnya berwarna dasar oranye kemerahan karena mendapat pengaruh dari China dan Eropa.

Masih banyak batik-batik lainnya di Indonesia. Hidup dalam kepungan batik serasa berdiam pada surganya batik. Sekarang, setiap berpergian ke luar daerah di Indonesia aku dan teman-teman membiasakan membawa oleh-oleh batik khas daerah tersebut.Pun tak lupa menyiapkan sauvenir batik ampiek untuk daerah-daerah yang kami kunjungi. Bahagia rasanya bisa mengoleksi batik yang ada di seluruh Indonesia. Dan tentu saja saat mengenakannya tak lupa kami terus mengupload foto-foto narsis kami agar semakin banyak yang mengenal batik dan tergerak untuk mengenakan batik.

ibu-horz

BATIK PERTAMA PUTRIKU

Putriku di penghujung perpisahan kelas 3 SMP waktu itu, ketika dengan tergesa-gesa ia meneleponku. Ia mengatakan bahwa perpisahan sekolah minggu depan dress codenya batik. Ia nampak tidak terlalu senang dengan keputusan panitia dan sempat mengeluh, “Mengapa tidak mengenakan gaun malam saja, kan lebih modern. “

Namun karena sudah kesepakatan panitia maka ia memohon padaku agar aku mau membantunya mencari kain batik untuk dijahit, ia akan memberitahu model yang ia inginkan. Lima belas menit kemudian ia meneleponku lagi, katanya aku tak perlu repot-repot membantunya ia telah menemukan batik yang ia cari. Aku binggung kala itu, ia mendapatkan batik yang ia mau hanya dalam waktu lima belas menit ?

Batik pertama putriku saat perpisahan SMP

Batik pertama putriku saat perpisahan SMP

Malam perpisahan di sekolahnya ia tampil cantik dan anggun. Rasa kesal pada keputusan panitia sudah tak membekas di wajahnya. Batik yang ia kenakan nampak pas di tubuhnya, modelnya remaja banget sehingga menambah rasa percaya dirinya. Usut punya usut ternyata ia membelinya secara online di salah satu butik batik. Wah hebat, pikirku, jaman sekarang belanja batik rupanya sangat mudah. Apalagi batik yang ditawarkan oleh toko batik online tersebut ternyata modelnya up to date.
Akupun kian bahagia, karena sejak itu putriku jatuh cinta dengan batik.

WAPRESPUN MENGENAKAN BATIK KALTIM

Even berbatik yang paling berkesan bagiku adalah saat mengenakan batik pada acara Pekan Nasional Petani dan Nelayan yang dilaksanakan di kotaku. Acara ini diikuti sekitar 30.000 orang dari 33 Provinsi. Acara dibuka oleh wapres Budiono. Aku sangat terkesan pada acara pembukaan ini, karena semua peserta dari ke 33 Provinsi mengenakan batik khas daerah masing-masing. Rasa haru dan bangga baur menjadi satu. Baru kusadari, mengapa selama ini kita tidak melihat potensi besar bangsa ini. Lihatlah, cantik nian warisan budaya kita, laksana tenggelam dalam lautan batik yang indah. Saling memuji antara batik provinsi yang satu dengan batik provinsi lainnyapun terlontar

Saat itu, baik Wapres, Gubernur, Bupati/Walikota mengenakan batik dengan motif yang sama, Batik Kaltim yang bermotif padi berpadu dengan gambar Lembuswana berwarna emas. Lembuswana adalah hewan mitologi rakyat Kutai, ia dipercaya sebagai hewan dengan kepala berbentuk gajah yang menggunakan mahkota serta memiliki sepasang sayap, pada keempat kakinya terdapat cula.

inni&Bupati-horz

Acara ini sekaligus peluncuran pertama batik Kaltim dengan motif Lembuswana dan padi. Akupun kian bangga bisa mengenakan batik bersama-sama pemimpin-pemimpin bangsa ini.

LET’S WEAR BATIK

Sejak penghargaan diterima Indonesia dari Unesco pada pengukuhan batik sebagai warisan budaya dunia (World Heritage), yang ditindaklanjuti oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudoyono melalui Menko Kesra RI pada pertemuan di Istana Bogor pada hari Senin 7 September 2009. Sejak itu aura positif dari segenap masyarakat Indonesia menyeruak. Masyarakat ikut memberikan penghargaan terhadap kebudayaan Indonesia dengan turut serta mengenakan batik pada tanggal 02 Oktober 2009.

Kami yang berada di daerahpun menyambut riang himbauan tersebut. Sampai sekarang instansi pemerintahan, BUMN dan BUMD bahkan anak-anak sekolah telah mengenakan pakaian batik setiap hari Kamis atau Jumat.

Jika dulu kita tidak terlalu menghargai warisan budaya Indonesia, memandang batik dengan sebelah mata seolah-olah hanya pakaian yang layak dikenakan orang tua atau pakaian resmi jika menghadiri acara undangan pernikahan, sekarang pandangan kita sudah jauh berbeda. Dulunya anak-anak muda (termasuk putriku) enggan mengenakan batik. Sekarang batik telah membumi. Selebritipun dengan bangganya mengenakan batik modifikasi. Dan anakkupun sudah tak malu malah terlihat bangga mengenakan batik. Tak lupa ia selalu mengupdate pic profilnya baik di facebook maupun twitter dengan mengenakan batik.

Batik identitas bangsa Indonesia. Mengenakan batik memancarkan nasionalisme bangsa Indonesia. Seolah kita telah merebut kemerdekaan untuk kedua kalinya ! (*)

Putriku kini berusia 18 tahun, akhirnya jatuh cinta pada batik dan bangga mengenakan batik. Let's wear batik !

Putriku kini berusia 18 tahun, akhirnya jatuh cinta pada batik dan bangga mengenakan batik. Let’s wear batik !

Read Full Post »

Older Posts »